Ayo Periksa Jantung, Ini Tujuan, Jenis, dan Manfaatnya

September 22, 2022
Share
Ayo Periksa Jantung, Ini Tujuan, Jenis, dan Manfaatnya

Pernahkah Anda terpikirkan untuk periksa jantung? Benarkah cek jantung hanya untuk pemilik penyakit jantung?

Padahal pemeriksaan fisik jantung adalah hal penting untuk semua orang lakukan demi meminimalisir masalah pada jantung. Tujuannya untuk memastikan jantung dalam kondisi sehat juga mencari tahu apakah ada tanda gangguan dengan jantung yang tidak tubuh sadari.

Dengan pemeriksaan rutin, penyakit akan terdeteksi secara dini dan tubuh mendapat perawatan secara cepat.

Umumnya, ada empat tahapan pemeriksaan jantung. Apabila teridentifikasi ada masalah dengan organ jantung maka akan ada tes diagnosis lanjutan. Apa saja prosedurnya? Simak selengkapnya di sini.

Siapa yang Memerlukan Pemeriksaan Jantung?

Setiap orang. Meski Anda sehat, Anda tetap membutuhkan cek jantung rutin sedini mungkin.

Apalagi jika Anda berisiko tinggi terserang penyakit jantung, seperti:

  • hipertensi
  • riwayat kolesterol tinggi
  • diabetes
  • obesitas
  • berusia 65 tahun ke atas
  • mempunyai pola makan tidak sehat seperti senang makan junk food, berlemak tinggi, dan garam
  • jarang olahraga
  • perokok dan/atau mengonsumsi minuman beralkohol.

Selain itu, stress juga bisa memicu masalah jantung.

Mengapa Membutuhkan Periksa Jantung?

Merujuk data dari WHO atau World Health Organization, penyakit kardiovaskular atau CVD menjadi penyebab utama kematian secara global. 85% dari 17,9 juta orang yang meninggal pada tahun 2019 disebabkan oleh serangan jantung dan stroke.

Sedangkan merujuk Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) dari Pusdatin tahun 2018, angka kematian di Indonesia mengalami peningkatan prevalensi PTM atau penyakit tidak menular seperti strok, penyakit sendi, jantung, diabetes, dan lainnya.

Dan 13% dari kasus kematian terduga karena tidak tertangani atau terlambatnya penanganan pasien sewaktu mendapat serangan jantung.

Oleh karena itu, penting untuk menjalankan pemeriksaan medis supaya bisa mendeteksi sejak dini terjadinya masalah jantung. Alhasil, penangannya pun lebih cepat.

Macam-Macam Pemeriksaan Jantung

Periksa Jantung
Pemeriksaan Jantung

Untuk mengetahui bagaimana kondisi jantung terkini, Anda harus melakukan serangkaian medical check up.

Selengkapnya, inilah prosedur pemeriksaan jantung.

1. Inspeksi

Inspeksi atau pengecekan visual fisik sederhana. Seperti melihat tampilan sirkulasi darah di leher, mengecek kelainan bentuk dada, dan mengecek ada tidaknya tonjolan atau pembengkakan di area dada dan perut.

2. Palpasi

Selanjutnya, tenaga medis akan memakai tangannya untuk meraba dan merasakan area dada dan perut untuk mengecek adanya kelainan selama observasi kesehatan. Hal ini untuk mengetahui apakah detak jantung berdetak lemah atau keras.

Selain itu, pemeriksaan ini juga berguna untuk memastikan tidak adanya timbunan cairan di bagian tubuh mana pun.

3. Perkusi

Masih memanfaatkan jari tangan, tahap ketiga yakni perkusi atau mengetuk pada area atas perut dinding dada.

Ketukan jari ini bisa menghasilkan bunyi yang bervariasi. Berdasarkan bunyinya, dokter bisa menentapkan adanya masalah jantung dan paru-paru (ada cairan) atau massa di perut.

4. Auskultasi

Terakhir, dokter akan memakai stetoskop untuk mendengarkan detak jantung, paru-paru, dan leher atau perut untuk mengenali adanya masalah.

Diagnosis Gangguan Kesehatan Jantung

Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan EKG

Apabila dari keempat pemeriksaan fisik jantung lengkap di atas dokter menemukan kelainan maka Anda harus melanjutkan tes.

1. Elektrokardiogram

Tes pertama ini akan memberitahu seberapa banyak kerusakan di otot jantung dan letak kerusakannya. Selain itu, alat ini bisa memantau denyut dan irama jantung.

2. Ekokardiografi

Atau tes pencitraan yang memanfaatkan gelombang suara untuk menghasilkan gambar jantung. Gambar ini bisa petugas gunakan untuk mempelajari bagaimana jantung berdetak dan memompa darah ke seluruh tubuh.

Tes ini bisa dipakai selama dan setelah mendapat serangan jantung.

Melalui alat ini, petugas mendapatkan informasi adanya luka pada struktur jantung (katup, septum, dan lain sebagainya) selama gangguan jantung.

3. Cardiac Computerized Tomography (CT) Scan

Selanjutnya CT scan untuk mengetahui atau memeriksa adanya masalah jantung. Ketika menggunakannya, pasien diharuskan berbaring di dalam mesin. Kemudian tabung sinar-x akan berputar mengitari tubuh untuk menghasilkan gambar bagian dada, termasuk jantung.

4. Cardiac Magnetic Resonance Imaging (MRI)

Sama seperti tes sebelumnya, MRI juga mengharuskan pasien untuk berbaring.

Mesin MRI akan menghasilkan medan magnet yang berguna untuk menghasilkan gambar jantung. Yang mana gambar ini dokter gunakan untuk mengevaluasi masalah di jantung.

5. Tes Darah

Selanjutnya, tes darah untuk mengetahui kadar enzim hati yang lepas ke aliran darah. Jumlah kadar enzim mengindikasikan kerusakan atau luka otot jantung.

Bukan hanya mengukur kadar enzim, dokter juga bisa menentukan seberapa besar ukuran serangan jantung dan kapan terjadinya.

Di sisi lain, tes darah bisa untuk mengukur kadar troponin yang menunjukkan adanya seragan jantung. Troponin adalah protein yang lepas karena adanya luka otot jantung sebab minimnya suplai darah ke jantung.

6. Rontgen

Selain CT scan atau MRI, pasien juga bisa memilih menggunakan rontgen untuk mengetahui informasi semua hal yang ada di dada hingga tulang belakang. Rontgen dada juga bisa untuk mengenali adanya cairan atau udara di dalam atau sekitar paru.

Umumnya, rontgen akan dokter berikan untuk menangani kasus nyeri atau cedera dada dan sesak napas.

7. Kateterisasi Jantung

Terakhir, dengan kateterisasi jantung. Dokter akan meletakkan kateter (selang kecil yang lentur) ke pembuluh darah di selangkangan, lengan, atau leher. Setelahnya, dokter memasangnya melalui pembuluh darah ke aorta lalu ke jantung. Apabila kateter sudah terpasang, dokter bisa melanjutkan tes.

Kateter bisa berguna untuk mengukur tekanan dalam ruang jantung atau pengambilan sampel darah untuk mengukur kadar oksigen.

Selain itu, dokter juga bisa mengarahkan kateter ke arteri koroner lalu menyuntikkan zat pewarna yang kontras untuk mengecek aliran darah. Arteri koroner adalah pembuluh darah ke otot jantung.

Apabila hasil periksa jantung lengkap dan diagnosis menunjukkan adanya kelainan, Anda perlu untuk segera menghubungi dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk medical check up lanjutan. Salah satu tempat terbaik untuk melakukannya adalah di RS Royal Progress.

Dengan periksa jantung lengkap, Anda sudah mendeteksi dini adanya masalah pada jantung. Apalagi jika Anda memiliki pola hidup tidak sehat, kerap stres, dan memiliki risiko terserang masalah jantung tinggi.

Konsultasi dengan Dokter Kami

dr. William Sanjaya, SpJP (K), FIHA
Konsultan Kardiologi Intervensi (Kateterisasi dan Stent)
Buat Janji
dr. Juliaty Esther D. Siagian, SpJP, FIHA
Spesialis Jantung & Pembuluh Darah
Buat Janji

Sumber

  • Profil Kesehatan Indonesia 2020 - Pusdatin Kemkes
  • Cardiovascular diseases (CVDs) - World Health Organization
  • Pemeriksaan Jantung: Tujuan, Jenis, dan Prosedur - halodoc