Ciri-Ciri Cacar Monyet yang Harus Anda Waspadai

September 13, 2022
Share
Ciri-Ciri Cacar Monyet yang Harus Anda Waspadai
Review oleh
dr. Clarencia

Ciri-ciri cacar monyet termasuk ke dalam informasi penting saat sekarang. Informasi tersebut begitu penting, mengingat sudah mulai ada kasus akibat virus cacar monyet di dalam negeri.

Karena penyakit tersebut tergolong baru dan langka, masih banyak orang yang tidak mengenalnya. Bahkan ada yang menganggap penyakit ini persis seperti cacar air, sehingga informasi validnya diperlukan untuk meluruskan kekeliruan persepsi.

Apa itu Cacar Monyet?

Sebelum menelisik ciri-ciri kena cacar monyet, Anda harus memahami maknanya terlebih dahulu. Cacar monyet adalah suatu penyakit yang diakibatkan oleh virus yang dituarkan melalui binatang (zoonosis).

Penyebab cacar monyet ialah sebuah virus bernama monkeypox. Seperti namanya, monyet mrupakan inang utama dari virus ini.

Perpindahan virus dari hewan kepada manusia adalah lewat gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi misalnya tikus, monyet atau tupai.

Sedangkan transmisi antarmanusia biasanya melalui perantara percikan air liur yang masuk ke dalam mulut, mata, hidung; cairan tubuh; maupun luka pada kulit.

Proses penularan juga dapat melalui pakaian atau benda-benda milik pasien yang terkontaminasi. Akan tetapi penularan ini membutuhkan kontak yang cukup panjang.

Ciri-Ciri Gejala Cacar Monyet

Apabila terkena virus, gejala pertama akan terlihat dalam rentang waktu 6 - 16 hari setelah paparan tersebut. Masa inkubasinya bisa berlangsung antara 6 - 13 hari, atau dalam waktu lebih lama, yaitu sekitar 5 - 21 hari.

Meskipun belum memperlihatkan gejala langsung, sesorang yang terpapar masih tetap dapat menularkan monkeypox kepada individu lainnya.

Gejala atau ciri-ciri monkeypox ini adalah:

  • Demam. Kondisi ini merupakan tanda awal yang menunjukkan seseorang terinfeksi monkeypox. Gejala ini biasanya datang sejak hari pertama hingga lima hari seusai terkena virus.
  • Sakit kepala parah. Selama demam, penderitanya juga akan merasakan sakit kepala tidak tertahankan.
  • Lemas. Merupakan salah satu ciri umum yang mengindikasikan seseorang terkena infeksi.
  • Membengkaknya kelenjar getah bening. Gejala ini menunjukkan perbedaan cacar monyet dan cacar air. Dapat terjadi pada bagian leher, selangkangan, maupun ketiak.
  • Ruam. Penderita mengalaminya hingga selama 3 minggu di dekat anus, kelamin, mulut, wajah, serta dekat mata. Pada 24 jam awal terlihat seperti bercak, lesi, maupun bintik kemerahan.

Kemudian setelah 4 hari, akan beralih menjadi bintik berisi nanah dan cairan. Setelah enam hari, ruam mengering dan berubah jadi keropeng sekitar hari kesepuluh.

  • Kelelahan. Fisik penderita dapat mengalami kelelahan, sehingga sulit beraktivitas.
  • Nyeri otot dan punggung, termasuk ke dalam gejala sampingan.
  • Gangguan pernapasan. Beberapa penderita mengalami hidung tersumbat, sakit tenggorokan, dan batuk.

Tindakan Pencegahan

Sebagai langkah menghindari resiko terpapar, ada beberapa langkah pencegahan yang dapat Anda lakukan yaitu:

  • Menghindari melakukan interaksi terhadap hewan dengan potensi sebagai penyebar virus. Pencegahan kontak ini juga meliputi hewan mati maupun sakit di wilayah terjadinya cacar monyet.
  • Menghindari interaksi terhadap benda yang pernah berkontak dengan hewan yang sakit.
  • Memisahkan orang yang berrisiko tinggi terkena infeksi dengan pasien.
  • Mencuci tangan dengan benar setelah berkontak dengan hewan sakit maupun pasien.
  • Memakai APD ketika merawat orang yang terpapar.
  • Melakukan proses memasak daging dengan tepat.

Meskipun sifat cacar monyet merupakan self-limiting disease atau bisa sembuh sendiri, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter apabila merasakan gejala-gejala seperti pembahasan di atas. Apalagi jika baru saja bepergian keluar negeri atau wilayah yang terpapar.

Dengan mengetahui gejala atau ciri-ciri cacar monyet sampai pencegahannya, maka potensi virus ini semakin berkembang di sekitar akan berkurang. Sehingga angka kasus bisa ditekan.

Sumber :

  • Penyakit Cacar Monyet (Monkeypox) dan yang Perlu Kita Tahu Tentangnya - Litbang Kemkes
  • Monkeypox Press Release - Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia