"Bapak tenang saja, operasi ini bisa dilakukan dengan teknik laparoskopi…."
Anda pernah mendengar saran dokter untuk melakukan tindakan laparoskopi seperti diatas? Ya, tindakan ini memang pada umumnya disarankan bagi Anda mengalami nyeri pada lambung atau sakit perut namun tidak dapat diobati dengan obat-obatan. Apa yang dimaksud dengan Laparoskopi? Mari kita bahas lebih lanjut!
Pengertian Laparoskopi
Bedah laparoskopi merupakan metode baru yang lebih aman untuk pasien yaitu bedah minimal invasive.
Menurut Spesialis ilmu bedah rumah sakit royal progress, dr. Ika Megatia, B.MedSc, SpB, FINACS, FICS.
Laparoskopi merupakan tindakan bedah minimal invasif atau dengan kata lain tindakan bedah dengan sayatan 1cm. Operasi ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu kamera, monitor dan instrument khusus dalam melakukan pembedahan melalui layar monitor tanpa melihat dan menyentuh anggota badan pasien. Laparoskopi merupakan metode yang lebih nyaman dan aman bagi pasien karena luka operasi minimal. Sejak pertama kali diperkenalkan, teknik pembedahan ini memperlihatkan keunggulannya dibanding bedah konvensional dan berkembang pesat hingga saat ini.
Teknik bedah ini dapat digunakan untuk operasi :
- Peradangan usus buntu
- Hernia
- Batu empedu
- Biopsy intra abdomen
- Perlengketan intra abdomen
- Diagnostik kelainan intra abdomen
Keuntungan Bedah Laparoskopi
- Prosedur laparoskopi dapat digunakan untuk mendiagnosis atau mengobati berbagai kondisi lambung, usus, hati, pankreas, limpa, kelenjar adrenal, ginjal, dan organ reproduksi. Laparoskopi juga dapat digunakan untuk stadium kanker (untuk menentukan apakah kanker telah menyebar di luar organ-organ ini).
- Luka operasi yang kecil berkisar antara 2-10 mm sehingga rasa sakit setelah pembedahan jauh berkurang.
- Secara kosmetik bekas luka operasi sangat berbeda dibandingkan dengan parut luka operasi pasca bedah konvensional. Luka bedah laparoskopi berukuran 2 mm atau kurang sampai dengan ukuran 10 mm akan hilang atau tersembunyi di daerah pusar, yang sulit dilakukan dengan bedah konvensional.
- Risiko lebih kecil karena tidak perlu anestesi umum dan pasien dapat segera pulang setelah operasi selesai.
- Memiliki lebih sedikit rasa sakit dan efek samping pasca operasi daripada operasi konvensional
- Masa pemulihan setelah pembedahan jauh lebih cepat dan masa rawat di rumah sakit menjadi lebih pendek. Dengan alat yang kecil, segala manufer dan eksplorasi jadi semakin luas dalam rongga daerah dilakukannya operasi.
Banyaknya keuntungan yang diperoleh pasien dengan teknik bedah laparoskopi menyebabkan teknik ini lebih diminati dan bersahabat kepada pasien.
Bagaimana prosedur laparoskopi dilakukan?
Seperti layaknya operasi konvensional, laparoskopi tetap memerlukan pembiusan dan dilakukan di kamar operasi. Setelah pembiusan, dinding perut disayat pada daerah pusat/umbilikus sekitar 1 cm. Kemudian dimasukkan kamera kecil untuk melihat organ-organ didalam rongga perut. Setelah itu dibuat sayatan kedua dan ketiga pada dinding perut bagian bawah, sedikit diatas tulang pinggul, diameter 0,5 cm, untuk memasukkan alat-alat berupa ‘stik’ sebagai pengganti tangan dokter.
Berapa lama perawatan pasca laparoskopi?
Karena tindakan operasi yang minimal invasif, maka perawatan setelah operasi hanya satu hari saja (dengan catatan jika tidak terjadi komplikasi selama operasi), dan setelah itu pasien dapat kembali beraktivitas normal.
Kapan Harus Melakukan Laparoskopi?
Laparoskopi adalah prosedur pembedahan untuk memeriksa bagian dalam perut. Hal ini sering dilakukan untuk mendiagnosis dan mengobati beberapa jenis sakit perut dan ketidaknyamanan. Laparoskopi direkomendasikan jika Anda memiliki:
- Sakit perut atau panggul, ketidaknyamanan, atau kembung yang tidak merespon pengobatan dengan obat-obatan
- Riwayat operasi panggul
- Fibroid yang menyebabkan nyeri atau menstruasi yang berat
- Riwayat infertilitas
- Penyakit radang panggul (PID)
- Nyeri panggul kronis
Segera konsultasikan lebih lanjut jika Anda mengalami gejala seperti diatas, segera konsultasikan dengan dokter spesialis bedah RS Royal Progress. Klik di sini untuk info lebih lanjut.